Di sini, pupuk berperan dalam memberikan nutrisi pada tanah yang digunakan sebagai media tanam. Aktivitas pengolahan tanah yang sering dilaklukan akan merusak unsur hara. Oleh sebab itu, pemberian pupuk pada tanah dapat meningkatkan kadar hara dan membuat tumbuhan pada media tanam dapat kembali tumbuh secara subur.
BumigoraMedia.com LOTIM - Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur mengindikasikan terjadinya praktek manipulatif dalam peredaran antara pupuk bersubsidi dan non subsidi.
Hasil monitoring dewan dilapangan, ternyata pupuk yang beredar seolah-olah pupuk non subsidi semata. Padahal, ikut diperjual belikan pupuk subsidi.
Ketua Komisi IV DPRD Lotim, H. Hasan Rahman, SPt mengatakan, terjadinya kelangkaan pupuk subsidi di Lotim berbanding terbalik dengan kenyataannya dilapangan.
Pada dasarnya, pupuk bersubsidi sejatinya sudah beredar ditengah masyarakat
"Sebenarnya tidak pernah terjadi kelangkaan pupuk. Hanya saja permainan oknum distributor. Mengutip penjelasan dari Produsen Pupuk Kaltim bahwa pupuk bersubsidi ini sudah beredar ke masyarakat. Sedangkan pupuk non subsidi belum diserahkan ke wilayah Lotim," kata Hasan Rahman mengutip penjelasan salah satu produsen pupuk belum lama ini, Kamis (28/01/2021).
Secara tegas, Hasan Rahman meminta produsen pupuk untuk memberi sanksi kepada distributor pupuk yang masih menyimpan stok pupuknya di gudang penyimpanan milik mereka.
Hasan Rahman blak-blakan mengakui bahwa kelangkaan pupuk selama ini yang dikeluhkan masyarakat ulah permainan distributor.
"Dewan Lotim berharap para Produsen pupuk tersebut memberikan sanksi kepada para distributor yang bermain. Seharusnya pupuk subsidi dan non subsidi itu harus ditebus keduanya, jangan hanya menebus pupuk subsidi saja," pinta Hasan Rahman.
Dikatakannya, perdagangan pupuk di tingkat bawah juga diindikasi ada permainan. Pupuk yang beredar di masyarakat seolah-olah pupuk Non subsidi saja padahal kenyataannya pupuk Subsidi.
Hasan berharap semua jenis pupuk bisa menjadi subsidi atau diberikan cash money kepada masyarakat untuk membeli pupuk. Sehingga membuat kreatifitas para petani untuk menggunakan pupuk yang lain.
"Jangan setengah-setengah mensubsidi pupuk ini, lebih baik kita subsidikan semua," pungkasnya.
Hasan Rahman juga menegaskan, sebaiknya pembelian dengan cara menggandeng antara pupuk subsidi dan non subsidi itu tidak boleh, dinas pertanian provinsi sudah mengharamkannya. (BM)
0 Komentar