LOTIM BumiGoraMedia.com - Terkait ucapan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (PRINDAG) Kabupaten Lombok Timur, Hj Masnan yang menyatakan kelangkaan LPG 3 Kilo Geram yang di alami masyarakat saat ini mendapat bantahan oleh Ketua Sarikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) pada Selasa, (30/03/2021).
"Ucapan Kepala Dinas Prindag di salah satu Media baru - baru ini sangat tidak pantas. Merendahkan Pekerja Migran Indonesia PMI dan Keluarga namanya, Silahkan turun dari jabatannya kalo tidak paham pungksi," ujar Usman Ketua SBMI tersebut saat di temui di Selong.
Di tegaskan, ucapan Kepala dinas tersebut perlu di pertanyakan. Hal itu tidak pantas untuk di ucapkan, lebih - lebih di Media. " Kok begitu ucapan Kepala dinas, yang semestinya dia harus berusaha supaya LPG tidak langka, bukan malah main lempar alasan gitu," kesal Usman.
Menurut Usman, kelangkaan LPG saat ini bukan dikarenakan Kepulangan PMI, kepala Dinas harus betul betul bekerja dalam menyikapi kelangkaan tersebut, bukan malah main main dalam persoalan ini. PMI adalah Pahlawan devisa yang merupakan penghasilannya lebih tinggi dibanding Migas.
"Saya minta Hj Masnan mundur saja dari jabatannya, belum cocok jadi kepala Dinas Perindag. Banyak hal yang masih harus diketahui terkait perdagangan, bukan sok sebut dan ngawur kayak gini. Ini masalah harga diri PMI dan keluarganya. Dan ini harus di ingat..!," Geramnya.
Menurutnya, PMI di Lotim ini banyak menyumbangkan Remitansi, hingga kurang lebih Setengah Miliar untuk pertahunnya di Lombok Timur ini. Jadi hal ini bisa memutar Roda prekonomian hususnya di Daerah ini.
"Sudah jelas Para PMI Banyak menyumbangkan Remitansi kepada Daerah kita, dan dengan sumbangan tersebut bisa memutar roda perekonomian, bukan malah mengatakan PMI sebagai pemicu atau penyebab kelangkaan LPG," beber Ketua SBMI itu.
Lebih tegas lagi di paparkan, Pekerja Migran yang hususnya di Lotim mempunyai harkat dan martabat yang sama seperti manusia yang lain. Butuh penghargaan yang walau keseharian mereka menjadi buruh di Negara-Negara orang.
"Saya atas nama Ketua SBMI meminta supaya Kepala Dinas tersebut segera mencabut apa yang sudah di ucapkannya itu. Apa yang di katakan di Media itu juga sebuah kekeliruan yang akan menimbulkan polemik Besar di tengah tengah masyarakat. Dan Bupati dalam hal ini juga harus segera mengevaluasi kinerja Kadis tersebut," pungkasnya.
Usman yang juga selaku ketua HIMPAUDI Lotim mengatakan, Pekerja Migran Indonesia di pulangkan dari seluruh Negara sejak di tetapkanya pandemi covid - 19 dari tahun 2020 hingga saat ini. Justru itu, seharusnya Hj Masnan berpikir lebih luas bagaimana dengan nasib para PMI.
" Intinya Hj Masnan harus memohon maaf atas kekeliruannya atau mundur dari jabatannya. saya tidak segan segan mengumpulkan para PMI di Lotim ini untuk menuntut apa yang dikatakan kadis itu. Sungguh tidak masuk akal", terangnya. (BM)
0 Komentar