LOTIM BumiGoraMedia.com - Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lombok Timur sedang mengkoordinasikan persiapan gelaran event Internasional ‘’Kite Surfing’’ di pantai Kaliantan dan pantai Ekas. Hajat tersebut didukung oleh organisasi Kite Surfer professional Eropa.
Ketua BPPD Lotim, Muhmmad Nursandi didampingi anggota, Busran Ekamayadi menerangkan, rapat koordinasi perdana BPPD Lotim dengan CEO Play Ground yang akrab dipanggil Samuel, seorang Kite Surfer profesional kelahiran Itali dan tinggal di Prancis ini membahas tentang komitmen kedua belah pihak dalam persiapan penyelenggaraan event ini. "Kami sudah mulai berkoordinasi sejak pekan lalu, dan masih terus-menerus berkoordinasi dengan CEO Play Ground,"kata Nursandi.
Ditambahkan Busran Ekamayadi yang akrab disapa Eka, kompetisi kite surfing internasional akan dilaksanakan di Kaliantan dan Ekas pada bulan Juni-Juli tahun 2022 nanti. ‘’Pra kegiatan dimulai bulan Agustus ini, yaitu festival kite surfing secara virtual bagi pengunjung, mengingat protokol kesehatan (prokes) covid-19 yang harus berjalan,’’ kata Eka, anggota BPPD Lotim yang juga Ketua Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI) Lotim ini.
Dalam koordinasi tersebut, Ketua BPPD Lotim juga di dampingi Sekretaris BPPD Lotim, Yogi Birrul Walid Sugandi, M. Par dan anggota lainnya, Mastur, S.Psi, M.A. Menurut paparan dari Samuel, bahwa Lombok Timur mempunyai wisata olah raga (Sport Tourism) yaitu kite surfing terbaik di Indonesia dengan kecepatan angin sampai 27 knot yang tidak dimiliki oleh destinasi wisata pantai daerah lainnya.
Beberapa item kegiatan gandengan dari gelaran event kompetisi Surfing ini adalah termasuk High Jumping dan Trick Jumping, twin tip race . Kegiatan ini bisa dilakukan sampai 16 orang dalam 1 grup layaknya MotoGP.
Dari diferensiasi dan positioning segmen pasar premium yang dimiliki oleh pesisir selatan Lombok Timur ini, menurut BPPD Lotim, maka sangat layak untuk diajukan sebagai event nasional. Sehingga BPPD Lombok Timur dengan Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Lombok Timur serta organisasi kepariwisataan lainnya sepakat untuk menyiapkan berkas pengajuan event ini ke level pusat.
‘’Pantai Kaliantan nantinya tidak hanya dijadikan sebagai ruang pelaksanaan adat tradisi bau nyale emata, tetapi kita berharap event-event yang akan dilaksanakan ke depan akan menghidupkan berbagai sektor ekonomi di tengah masyarakat dan menjadi potensi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Lombok Timur,’’ demikian Eka. (*)
0 Komentar