LOMBOKTIMUR Bumigoramedia.com - Perayaan tahun baru islam 1 Muharram 1445 Hijriah bertepatan tanggal 19 Juli 2023 Masehi menjadi moment paling bersejarah bagi keluarga besar Bupati Lombok Timur HM. Sukiman Azmy.
Betapa tidak, cita-cita mulia yang didambakan sejak lama untuk membangun sebuah pondok pesantren, bahkan menjadi wasiat/amanah Almarhum dan Almarhumah orang tua HM. Sukiman Azmy semasa hayat, kini terwujud sudah.
Kini, Ponpes yang dibangun sejak tahun 2020 diatas lahan seluas 1,5 hektar itu diresmikan secara langsung oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB Dr. Ahsanu Khalik mewakili Gubernur NTB, bersama HM. Sukiman Azmy.
HM. Sukiman Azmy dalam sambutannya selaku ketua Dewan Pembina Ponpes Buak Ate Kembang Mate menguraikan sepenggal sejarah berdirinya pondok pesantren yang berlokasi di Dusun Letok, Desa Rumbuk Timur, Kecamatan Sakra itu.
Mengawali sambutannya, Sukiman menyitir penggalan ayat Al-Qur'an yang maknanya, bahwa Allah SWT membagi tahun dalam 12 bulan, yang dimana 4 bulan diantaranya disebut bulan haram. Keempat bulan yang dimaksud adalah Dzulqa’idah, Dzulhijjah, Rajab, dan Muharram.
"Oleh karna itulah, mengambil momentum 1 Muharram bulan syahrullah (Bulan Allah) ini, kita meresmikan SMP IT yang dilaksanakan Ponpes Buak Ate Kembang Mate," ucap Sukiman.
Ia menuturkan, dinamakan pondok pesantren Buak Ate Kembang Mate karena sesuai dengan misinya, yakni mengasuh para santrinya dengan penuh cinta dan kasih sayang, sebagaimana memberi perlakuan terhadap anak sendiri.
Disampaikan lebih lanjut, pendirian Ponpes tersebut merupakan amanah dari kedua orang tua beliau H. Abdullah (almarhum) dan Hj. Siti Khadijah (almarhumah) yang wafatnya pada tanggal 1 Muharram, beberapa tahun silam.
Momentum itulah, lanjut dia, selain mengambil berkah dari bulan Syahrullah, juga untuk mengenang wafatnya ibunda beliau tercinta, Hj. Siti Khadijah, sekaligus nantinya ketika Haul Ponpes tersebut akan bertepatan dengan peringatan 1 Muharram.
"Orang tua kami (H. Abdullah dan Hj. Siti Khadijah) memiliki 12 putra dan putri, dari satu kandung. Alhamdulillah sekarang masih hidup 11 orang, dan meninggal satu orang," ungkapnya.
Kesebelas orang ini, lanjut dia, tidak boleh menerima bagian dari harta yang ditinggalkan kedua orang tuanya dalam bentuk pengelolaan sebagai hak milik perorangan.
Karena itu, sesuai wasiat kedua orang tua beliau, bahwa setiap anak-anak beliau hanya boleh menerima warisan dalam bentuk sebagai tenaga kerja di yayasan, yang dimana kemudian didirikanlah Ponpes Buak Ate Kembang Mate.
Tak hanya itu, Ponpes tersebut itu pun secara khusus untuk mengampu anak yatim piatu sebagai prioritas pertama, anak yatim sebagai prioritas kedua, dan anak piatu sebagai prioritas ketiga.
Sukiman menyebut, ada tiga institusi pendidikan yang dikelola Ponpes tersebut. Yang pertama adalah SMP IT, yang kedua SMA Terbuka, dan yang ketiga adalah PKBM yang akan mengelola Paket A, B, dan C.
Karenanya, bagi masyarakat yang memiliki sanak saudara putus sekolah yang berusia 22 tahun ke bawah dapat melanjutkan pendidikan di SMA Terbuka Ponpes Buak Ate Kembang Mate.
Pun bagi yang berusia 22 tahun keatas tetapi tidak memiliki Ijazah, maka dapat mengikuti PKBM di Ponpes tersebut untuk kejar Paket C. Dan sebagai permakluman, semuanya tidak dipungut biaya.
"Karena itu, dengan adanya Pondok Pesantren Buak Ate Kembang Mate, diharapkan anak-anak kita yatim piatu, yatim, dan piatu akan mendapatkan pendidikan yang layak untuk menjemput masa depannya," demikian HM. Sukiman Azmy. (BM)
0 Komentar