Wakil Bupati Lombok Timur Saat Meresmikan SDN 1 Pringga Jurang.
LOMBOK TIMUR. Bumigoramedia.com - Wakil Bupati Lombok Timur, H. Edwin Hadiwijaya, meresmikan tiga ruang kelas di SDN 1 Pringga jurang Utara, Kecamatan Montong Gading, Sabtu (22/02/2025).
Ia menegaskan bahwa pembangunan tidak bisa hanya bergantung pada APBD, tetapi juga membutuhkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat.
Edwin mengapresiasi peran para relawan yang telah berkontribusi dalam pembangunan ruang kelas tersebut. Menurutnya, mereka adalah contoh nyata bagaimana gotong royong mampu menghadirkan perubahan tanpa harus menunggu bantuan pemerintah.
“Para relawan ini bekerja dengan hati. Mereka tidak mengejar materi, tetapi kepuasan batin. Ini adalah bentuk kepedulian yang nyata dan patut dicontoh,” tegas Edwin.
Ia juga menyoroti keterbatasan anggaran daerah dalam membangun infrastruktur pendidikan. Menurutnya, kepala desa pun tidak bisa hanya mengandalkan dana desa untuk membangun wilayahnya.
“Kita tidak cukup membangun Lombok Timur hanya dengan APBD. Begitu juga kepala desa, tidak bisa membangun desa hanya dengan dana desa. Harus ada partisipasi dari berbagai pihak,” tambahnya.
Selain membahas soal pembangunan kelas, Edwin juga menyinggung krisis air bersih di sekolah-sekolah, khususnya di tingkat SD. Ia berjanji akan mengupayakan penyediaan air bersih melalui sistem filterisasi dan pembangunan tower air.
“Air bersih ini bukan sekadar kebutuhan tambahan, tapi hal yang sangat mendasar. Kalau anak-anak tidak minum air bersih, mereka bisa sakit, yang akhirnya berdampak pada semangat dan kualitas belajar mereka,” jelasnya.
Edwin menegaskan, upaya ini akan menjadi prioritasnya agar setiap sekolah di Lombok Timur memiliki akses air bersih yang layak.
Sementara itu, Direktur Keuangan Relawan Nusantara, Herlawan Wilandari, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengungkapkan bahwa perjuangan tim relawan dalam mendukung pendidikan di daerah terpencil sudah dimulai sejak 2018.
Menurutnya, motivasi utama para relawan bukanlah materi, melainkan dorongan hati untuk membantu anak-anak yang belajar dalam kondisi serba terbatas.
“Kami digerakkan oleh kasih sayang dari Allah SWT. Anak-anak yang dulu belajar tanpa atap, kini memiliki ruang kelas yang layak. Harapan kami, mereka bisa menjadi pemimpin yang tidak hanya bermanfaat bagi Indonesia, tetapi juga bagi peradaban dunia,” ujarnya.(BM)
0 Komentar